Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Penjelasan singkat tentang PLTUSalah satu sumber energi yang digunakan dalam pembangkit tenaga uap adalah batubara, selain itu ada juga yang menggunakan minyak bakara (HSD -high speed diesel- ataupun MFO -marine fuel oil- ) untuk bahan bakar memasak airnya. Selain itu bisa juga di gunakan gas dan nuklir.
Dalam PLTU terjadi perubahan dari energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas untuk memanaskan air yang kemudian berubah menjadi energi mekanik yang menggerakkan turbin lalu berubah lagi menjadi energi listrik dlam generator.
Prinsip kerjanya adalah
air yang di uapkan dalam sirkulasi yang tertutup, dimana air ini
dipanaskan didalam boiler. boiler ini bisa di umpamakan sebagai panci
untuk memasak. tapi jangan di bayangkan kalau bentuknya seperti drum
ya... karena boiler terdiri atas deretan pipa-pipa yang nantinya berisi
air.
air yang sudah dipanaskan didalam boiler
ini nantinya dengan suhu tekanan tertentu diarahkan untuk memutar
turbin yang nantinya menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran.
Putaran dari turbin inilah yang digunakan untuk menggerakkan generator
yang keluarannya berupa energi listrik.
**Info dari Internet**
Mengenal PLTU -1
PLTU atau pusat listrik tenaga uap adalah pembangkit listrik yang
menggunakan uap sebagai fluida kerjanya untuk memutar turbin. Turbin
memutar generator yang membangkitkan listrik. Umumnya PLTU menggunakan
batubara sebagai bahan bakarnya. Ada juga sih yang menggunakan BBM, tapi saat ini sudah jarang karena tidak ekonomis.
Pada PLTU terdapat buanyak sekali peralatan. Mulai dari valve, pompa, motor, fan, boiler,
turbin, generator, dan masih banyak lagi dengan jenis yang
berbeda-beda. Ada beberapa sistem/siklus utama dalam sebuah PLTU:
siklus air dan uap, siklus air pendingin, sistem pengolahan bahan
bakar, sistem udara pembakaran, sistem pengolahan air, sistem
pengolahan air bekas, dan sistem pengolahan abu.
Siklus air dan uap itu adalah suatu siklus dimana air diubah fasanya
menjadi uap kering untuk menggerakan turbin, kemudian dikondensasi
kembali menjadi air, dan seterusnya.
Siklus air pendingin, sesuai dengan namanya, untuk pendinginan
Terutama digunakan untuk kondensasi uap hasil ekspansi turbin menjadi
air di kondensor. Tergantung dari desain PLTUnya, ada siklus pendingin
yang menggunakan air pendingin dari air laut, ada juga yang dari air
sungai yang telah diolah sebelumnya di sistem pengolahan air. Kalau
yang diambil dari air laut biasanya siklus terbuka, air dihisap dari
laut, digunakan untuk mendinginkan kondensor, kemudian langsung dibuang
ke laut lagi. Kalau yang diambil dari sungai, ada peralatan yang namanya cooling towercooling tower ada air yang terbuang dan ada penambahan air (make up) juga.
untuk mendinginkan air pendingin yang sudah panas karena mendinginkan
uap di kondensor. Jadi siklusnya bisa dibilang siklus semi tertutup,
gak tertutup full karena di
Sistem pengolahan bahan bakar adalah suatu sistem yang mengolah bahan bakar (batu bara) dari tempat penyimpanan awal (stock pile) sampai nantinya digunakan untuk pembakaran di boiler.
Sistem udara pembakaran adalah suatu sistem yang berfungsi menyuplai
udara untuk pembakaran. Peralatan utama disana adalah fan yang
berfungsi menghisap udara dari luar dan menghembuskannya ke dalam
boiler untuk pembakaran.
Sistem pengolahan air adalah sistem yang mengolah air baku. Di PLTU yang mengambil air dari laut, ada sistem desalination, yakni untuk mengubah air laut menjadi air tawar, kemudian diolah lagi menjadi air demin (air tanpa mineral) melalui proses demineralization.
Kalau PLTU yang sumber airnya dari sungai, proses pengolahan awalnya
seperti di PDAM, kemudian sebagian digunakan untuk siklus pendingin,
sebagian lagi untuk dijadikan air demin yang nantinya digunakan pada siklus air-uap utama.
Sistem pengolahan air bekas mengolah air yang sudah dipakai sebelum dibuang ke sungai. Tujuannya biar gak mencemari lingkungan.
Sistem pengolahan abu adalah sistem yang mengolah abu hasil
pembakaran di boiler. Batubara yang merupakan bahan bakar PLTU
menghasilkan produk limbah berupa abu, kayak asap pada
kendaraan bermotor. Abu yang dihasilkan sangat banyak. Kalau langsung
dibuang begitu saja akan mencemari lingkungan, dan pastinya pengelola
PLTU bakal didemo sama masyarakat sekitarnya. Makanya, ada peralatan
yang namanya electrostatic precipitator (EP) yang fungsinya menangkap
abu. Sehingga abu yang keluar dari cerobong PLTU kadarnya sangat
sedikit dan tidak mencemari lingkungan. Abu yang ditangkap oleh EP
di-drain secara berkala. Abu hasil pembakaran tersebut bisa
dimanfaatkan untuk campuran semen dan bahan campuran pembuat batako.
Dan di pulau Jawa hal ini sudah dimanfaatkan.
Berikut ini skema sistem/siklus PLTU di tempat saya kerja. Mudah-mudahan gak bingung ngeliatnya, hehe…
0 comments:
Post a Comment